Personal Blog
Just another WordPress.com weblog

Etika dalam Berprofesi di Dunia Teknologi Informasi

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral, kumpulan asas / nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai mengenai yang benar dan salah yang dianut masyarakat. Dari asal usul kata, etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti adat istiadat / kebiasaan yang baik. Perkembangan etika studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya.

    Etika Profesional Komputer
    Secara umum, perilaku etis yang diharapkan dari para profesional komputer yaitu : Jujur dan adil,  memegang kerahasiaan, memelihara kompetensi profesi, memahami hukum yang terkait,  menghargai dan melindungi kerahasiaan pribadi, menghindari merugikan pihak lain, dan menghargai hak milik.

    Contoh Kode Etik TI :

    IEEE-CS/ACM Code of Ethics and Professional Practice
    Dikembangkan berdasarkan 8 prinsip:

    1. Pengembang sistem seharusnya bertindak konsisten dengan kepentingan umum
    – Menyetujui sistem jika memiliki keyakinan yang kuat bahwa sistem aman, memenuhi standar, melewati berbagai pengujian dan tidak mengurangi kualitas hidup, privasi, atau mengganggu lingkungan.
    – Menyingkap setiap bahaya potensial pada pengguna.
    – Adil dan hindari kecurangan dalam setiap pernyataan terkait dengan sistem.

    2. Pengembang sistem seharusnya bertindak dalam cara yang memberikan perhatian terbesar pada klien atau atasannya, konsisten dengan kepentingan umum.
    – Jujur akan keterbatasan pengetahuan dan pengalamannya.
    – Simpan setiap informasi rahasia, konsisten dengan kepentingan umum dan hukum.

    3. Pengembang sistem seharusnya meyakinkan bahwa produknya dan segala perubahannya memenuhi standar profesional tertinggi yang mungkin.
    – Berupaya untuk mutu yang tinggi, biaya yang wajar, dan jadwal yang beralasan.
    – Lakukan pengujian, penghapusan bug, dan pengkajian yang memadai terhadap sistem dan dokumen yang terkait.
    – Hadapi setiap perawatan sistem dengan profesionalisme yang sama dengan
    pengembangan baru.

    4. Pengembang sistem seharusnya memelihara integritas dan independensinya dalam membuat suatu keputusan profesional
    – Tidak terikat dengan praktik keuangan yang keliru.
    – Perlihatkan ke semua pihak yang terkait, konflik kepentingan yang terjadi yang tidak dapat dibiarkan begitu saja.

    5. Manajer/pemimpin pengembangan sistem seharusnya mengikuti dan mendorong pendekatan etis terhadap manajemen pengembangan sistem.
    – Yakini bahwa para pengembang sistem telah diberitahukan standar-standar yang akan digunakan.
    – Memberikan honor yang adil dan memadai.
    – Tidak memberikan sanksi kepada siapapun yang memberikan perhatian etis mengenai proyek.

    6. Pengembang sistem seharusnya menaikkan integritas dan reputasinya konsisten dengan kepentingan umum.
    – Memasyarakatkan pengetahuan umumakan pengembangan sistem.
    – Akurat dalam menyatakan karakteristik perangkat lunak yangdikerjakannya.
    – Bertanggung jawab untuk mendapatkan, memperbaiki, dan melaporkan kesalahan dalam sistem dan dokumentasi yang terkait yang sedang dikerjakannya.

    7. Pengembang sistem seharusnya adil dan memberi dukungan kepada rekan sejawatnya.
    – Hargai pekerjaan orang lain
    – Berikan pemahaman yang adil akan pendapat, perhatian, dan keberatan dari rekan sejawat.
    – Untuk hal-hal di luar kompetensi yang dimiliki, minta pendapat dari profesional yang berkompetensi di bidang tersebut.

    8. Pengembang sistem seharusnya belajar terus terkait dengan praktik profesinya dan seharusnya mendukung pendekatan etis dalam praktik profesinya.
    – Menambah pengetahuannya
    – Meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan sistem berkualitas yang aman, andal, dan berguna
    – Meningkatkan kemampuannya untuk menghasilkan dokumentasi yang akurat, informatif, dan ditulis dengan baik.

    Sumber : http://www.dosen.stiki.ac.id/arifin/

    No Responses to “Etika dalam Berprofesi di Dunia Teknologi Informasi”

    Leave a comment